Rabu, 22 Juni 2011

Tempat yang Sederhana namun Unik!

SELAMA ratusan tahun, kebiasaan minum kopi sudah menjadi tradisi. Awalnya kopi bukan sekadar minuman biasa, namun disajikan khusus pada saat-saat istimewa.

Dulu minum kopi berkaitan erat dengan pertemuan bisnis atau diskusi serius, atau pertemuan penting lainnya, sehingga muncullah istilah "coffee break" - istirahat sejenak dari keseriusan untuk menikmati secangkir kopi demi relaksasi mengendurkan ketegangan.
Namun kini kopi bukan hanya disajikan dalam pertemuan-pertemuan serius, tetapi juga sudah menjadi kebiasaan "wajib" bagi sebagian besar masyarakat  dalam pertemuan yang lebih santai atau sekadar untuk menikmati suasana nongkrong.


Berkumpul, temu janji atau sekadar nongkrong di cafe, coffee shop, atau kedai kopi kini sudah menjadi trend di kota-kota besar di belahan dunia, termasuk juga di Medan. Sejumlah besar kedai-kedai kopi dan coffee corner (coffee shop/coffee house/cafe) sudah bermunculan di banyak tempat menawarkan sajian kopi yang beragam...

Dari keragaman gerai-gerai kopi ini satu di antaranya adalah TRADISI kedai kopi di Jalan Setia Budi No.12F, area Pasar 1 Tanjung Sari, Medan. TRADISI kedai kopi muncul dalam konsep berbeda yang menawarkan suasana yang berbeda dan cukup unik. Tampil dengan sederhana dengan konsep menggabungkan dekorasi minimalis yang "menabrakkan" aura tradisional dan modern, TRADISI kedai kopi mengusung sistem penyajian tradisional alias "hand made" (racikan tangan tanpa mesin). Artinya seluruh jenis kopi (atau teh, cokelat. bandrek, dan makanannya) disajikan lewat racikan tangan tanpa menggunakan alat bantu mesin. Inilah satu pembeda dengan sejumlah gerai-gerai kopi modern yang menggurita saat ini.


Konferensi pers "Graffiti - Go Green"

Selain itu, TRADISI kedai kopi juga menjamin penggunaan kopi murni asli (bukan kopi instan), dari jenis robusta dan arabica dari wilayah perkebunan rakyat Nusantara. Kopi kopi utamanya adalah jenis robusta Sidikalang, arabika Blue Batak (Blue Toba) - satu jenis kopi dataran tinggi Sipangan Bolon wilayah perbukitan Danau Toba yang langka-, serta arabica Aceh.

TRADISI kedai kopi bukan saja menawarkan aneka sajian kopi, teh, jus, dan makanan dengan suasana yang akrab dan asyik, ia juga menjadi satu alternatif tempat pertemuan yang serius tapi santai.

Diskusi fotografi

Sejak dibuka setahun lalu, TRADISI kedai kopi setidaknya telah dua kali digunakan untuk menggelar pertemuan serius tapi santai. Pada Agustus 2010 lalu, sekelompok anak muda Medan yang menyebut dirinya Hand Job Crew - suatu komunitas graffiti art - menggelar konferensi pers di TRADISI kedai kopi dalam rangkaian acara "Graffiti - Go Green". Selain itu baru-baru ini (pertengahan Juni 2011), sekelompok fotografer profesional dari Aceh dan Medan melakukan diskusi kecil mengenai fotografi di TRADISI kedai kopi.

Bukan hanya pertemuan serius, sejumlah komunitas yang ada di Medan juga sering melakukan temu janji atau sekadar ngumpul bareng di TRADISI kedai kopi. Mulai dari komunitas fotografer, komunitas penggemar motor, komunitas penggemar cerutu, dan lain-lain...* (evin/Tradisi kedai kopi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar