LAMA sekali rasanya tak lagi mengunjungi Tradisi, kedai kopi milik sahabat saya Evin Bakara. Dulu dia adalah jurnalis/editor. Tapi sudah hampir setahun ia menjadi pengusaha.
Kemarin malam, saya sengaja singgah di kedai kopinya yang berada di Jl. Setia Budi No. 12 F itu. Selain untuk bertukar cerita, saya juga ingin menagih janjinya belum lama ini, yaitu akan merilis kopi terbarunya bernama Waffen SS Coffee. Awalnya, saya ragu kalau Evin akan benar-benar mengeluarkan racikan kopi yang konon pertama kali dibuat serdadu Nazi Jerman itu. Setelah saya tiba, saya langsung memesannya. "Waffen SS Coffee!" kataku penasaran.
"Pilihan yang tepat!" ujar Evin dengan gaya khas bicaranya. Ia pun meraciknya. Tak sampai lima menit, kopi pesanan saya sudah ada di meja saya.
"Silakan..." ujarnya. Sementara saya mulai menikmati rasanya, Evin memberi penjelasan tentang racikan yang diadaptasi dari kopi buatan Waffen SS, satuan elit Nazi Jerman pada perang Dunia II (1939-1945).
"Di tengah ganasnya pertempuran di Front Eropa Timur (1941-1943), sejumlah serdadu Waffen SS berupaya tetap mengendurkan ketegangan sekaligus menjaga kesiagaan mereka," jelas Evin.
Evin menjelaskan, Waffen SS Coffee dibuat serdadu karena adanya dorongan kebiasaan menikmati kopi yang dicampur dengan liquor (minuman beralkohol hasil fermentasi buah-buahan) di kampung halamannya.
Di sela-sela peristirahatannya sambil berjaga, beberapa serdadu meracik kopi dengan liquor lokal yang mereka peroleh walau tidak sama dengan liquor di Jerman, mereka sangat menikmati rasa baru yang menjadi rahasia di antara serdadu [itu].
Waffen SS Coffee racikan Evin sendiri menggunakan bahan baku kopi Sidikalang, ditambah dengan buah cranberry dan grapefruits liquor (fermentasi buah anggur). Secara pribadi, saya sangat menikmati kopi yang satu ini.
Memang rasanya ada kemiripan dengan Kopi ala Jamaica di Tradisi, racikan Evin sebelumnya. Hanya saja Waffen SS Caffee lebih 'mengayun', alias lebih nendang. Kopi ini sangat pas menjadi teman saat nongkrong sambil ngobrol-ngobrol. Dan perokok, kopi ini sepertinya menjadi pasangan yang sangat serasi.
Harga Rp 14 ribu untuk satu gelasnya, saya pikir harga yang pas bila disesuaikan dengan cita rasanya. Jadi, kalau Anda peminum kopi sejati, sebaiknya Anda coba dulu kopi yang satu ini dan rasakan bedanya.(*)
Sumber:
www.medantime.com
Posted: Sabtu, 05 Maret 2011
http://www.medantime.com/2011/03/namanya-waffen-ss-coffee.html.
Kemarin malam, saya sengaja singgah di kedai kopinya yang berada di Jl. Setia Budi No. 12 F itu. Selain untuk bertukar cerita, saya juga ingin menagih janjinya belum lama ini, yaitu akan merilis kopi terbarunya bernama Waffen SS Coffee. Awalnya, saya ragu kalau Evin akan benar-benar mengeluarkan racikan kopi yang konon pertama kali dibuat serdadu Nazi Jerman itu. Setelah saya tiba, saya langsung memesannya. "Waffen SS Coffee!" kataku penasaran.
"Pilihan yang tepat!" ujar Evin dengan gaya khas bicaranya. Ia pun meraciknya. Tak sampai lima menit, kopi pesanan saya sudah ada di meja saya.
"Silakan..." ujarnya. Sementara saya mulai menikmati rasanya, Evin memberi penjelasan tentang racikan yang diadaptasi dari kopi buatan Waffen SS, satuan elit Nazi Jerman pada perang Dunia II (1939-1945).
"Di tengah ganasnya pertempuran di Front Eropa Timur (1941-1943), sejumlah serdadu Waffen SS berupaya tetap mengendurkan ketegangan sekaligus menjaga kesiagaan mereka," jelas Evin.
Evin menjelaskan, Waffen SS Coffee dibuat serdadu karena adanya dorongan kebiasaan menikmati kopi yang dicampur dengan liquor (minuman beralkohol hasil fermentasi buah-buahan) di kampung halamannya.
Di sela-sela peristirahatannya sambil berjaga, beberapa serdadu meracik kopi dengan liquor lokal yang mereka peroleh walau tidak sama dengan liquor di Jerman, mereka sangat menikmati rasa baru yang menjadi rahasia di antara serdadu [itu].
Waffen SS Coffee racikan Evin sendiri menggunakan bahan baku kopi Sidikalang, ditambah dengan buah cranberry dan grapefruits liquor (fermentasi buah anggur). Secara pribadi, saya sangat menikmati kopi yang satu ini.
Memang rasanya ada kemiripan dengan Kopi ala Jamaica di Tradisi, racikan Evin sebelumnya. Hanya saja Waffen SS Caffee lebih 'mengayun', alias lebih nendang. Kopi ini sangat pas menjadi teman saat nongkrong sambil ngobrol-ngobrol. Dan perokok, kopi ini sepertinya menjadi pasangan yang sangat serasi.
Harga Rp 14 ribu untuk satu gelasnya, saya pikir harga yang pas bila disesuaikan dengan cita rasanya. Jadi, kalau Anda peminum kopi sejati, sebaiknya Anda coba dulu kopi yang satu ini dan rasakan bedanya.(*)
Sumber:
www.medantime.com
Posted: Sabtu, 05 Maret 2011
http://www.medantime.com/2011/03/namanya-waffen-ss-coffee.html.
sudah lama tak ke Tradisi.
BalasHapusah, kapan ya ke sana lagi...
pingin nikmati Waffen SS
plus cerutu...
Sudi mampir Bro....hehehe... ada banyak menu baru neh...
BalasHapus